"kalau kamu suka dengan seseorang karena dia PINTAR, itu bukan CINTA tetapi KAGUM
kalau kamu suka dengan seseorang karena dia TAJIR, itu bukan CINTA tetapi MATRE
kalau kamu suka dengan seseorang karena dia BAIK, itu bukan CINTA tetapi rasa terima kasih
TAPI kalau kamu suka seseorang padahal kamu tidak tau kenapa kamu bisa suka sama seseorang itu...itu baru CINTA yang sesungguhnya."
Jangan menikah karena harta. Apalah artinya hidup
bergelimang harta tanpa adanya cinta. Harta dapat datang dan pergi
setiap saat, begitu halnya dengan cinta yang tumbuh karena harta. Namun,
cinta yang sejati tidak akan dapat dibeli dengan harta.
Jangan menikah karena perasaan asmara. Rasa kagum,
interest dan simpati merupakan ungkapan hati (asmara) yang sering
diartikan sebagai cinta. Asmara itu bukan cinta. Asmara dapat cepat
berubah oleh rupa, harta, tempat dan keadaan. Asmara itu buta, tidak
tahan lama dan tidak tahan uji. Cinta perlu diuji dalam suka dan duka
dengan mata terbuka.
Jangan menikah karena wajah saja. Kecantikan atau
ketampanan rupa memang indah, tetapi dapat luntur seiring bertambahnya
usia. Hal yang paling utama adalah kecantikan dan ketampanan di dalam
hati karena ini adalah anugerah.
Jangan menikah karena rasa iba. Iba (rasa kasihan)
memang baik dan harus ada dalam hidup kita, tetapi tidak boleh menjadi
dasar pernikahan. Kasihan dapat hilang, tetapi kasih tidak berkesudahan.
Dasar pernikahan adalah kasih yang tulus, bukan kasihan.
Jangan menikah untuk kepuasan seks saja. Seks adalah
sesuatu yang sakral dan penting dalam hubungan suami-isteri, tetapi
seks tidak boleh menjadi tujuan utama dari pernikahan. Seks hanyalah
salah satu bagian dari pernikahan. Orang yang hanya mengejar kenikmatan
seks akan kecewa dan terjerat oleh kesusahan yang diciptakannya
sendiri.
Jangan menikah karena paksaan keluarga. Seorang anak
berkewajiban untk berbakti kepada keluarga, tetapi tetap harus dapat
memberikan argumentasi logis ketika mengambil keputusan untuk menikah.
Apabila keluarga keliru maka berdoalah dan berikanlah penjelasan kepada
mereka, bukan dengan amarah dan emosi.
Jangan menikah karena desakan usia. Bila usia
beranjak menjelang senja dan rekan-rekan sudah berpasangan, orang akan
mulai gelisah (terutama pada wanita). Banyak orang akhirnya “asal
memilih”. Hindarilah tindakan tersebut. Sabar dan yakinilah bahwa Tuhan
sudah menyediakan yang terbaik untuk anda.
Jangan menikah untuk membalas jasa. Orang yang telah
berbuat baik perlu dibalas, tetapi bukan dengan pernikahan. Berfikirlah
dengan rasio dan bersikaplah dengan bijak.
Pernikahan hanya 1 kali seumur hidup, jangan sampai salah memilih yang akan menimbulkan penyesalan bagi kita.
Pernikahan hanya 1 kali seumur hidup, jangan sampai salah memilih yang akan menimbulkan penyesalan bagi kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar