Tanah
longsor merupakan potensi bencana geologis berupa pergerakan longsoran ke bawah
berupa tanah, batuan, dan atau material yang terkena cuaca karena gravitasi.
Tanah longsor merupakan salah satu fenomena alam yang tidak terkontrol yang
menarik perhatian manusia karena berpotensi membahayakan keselamatan manusia.
Tanah longsor berhubungan dengan masalah kemiringan, ketika stabilitas
kemiringan terganggu, pergerakan menurun dengan banyak karakter memindahkan
tempat. Tanah longsor sering sekali terjadi karena penebangan hutan dan
aktifitas manusia lainnya.
Fenomena
tanah lonsor ini biasanya dipelajari dari dua titik yang berbeda. Fenomena ini
dipandang sebagai proses aksi gerak permukaan tanah yang menjadi subyek studi
geologi. Geologi mempelajari fenomena longsoran sebagai satu proses exogenic
denudation yang signifikan, mulai penyebab, aktifitas dan hasilnya. Sedangkan
menurut studi teknik sipil meneliti kemiringan dari sudut pandang keamanan
bangunan.
Tanah
longsor dapat disebabkan karena :
- Getaran-getaran bumi karena gempa, peledakan (bom,dll.)
- Perubahan kadar air dalam tanah akibat hujan lebat atau kenaikan ketinggian muka air
- Hilangnya penopang tanah permukaan bumi yang bisa terjadi akibat erosi
- Peningkatan beban pada tanah yang disebabkan oleh hujan deras, salju, oleh penumpukan batu-batu lepas, atau bahan-bahan yang dimuntahkan gunung api, bangunan, sampah/limbah, tanaman
- Pengairan atau tindakan fisik/kimiawi lainnya yang dapat menurunkan kekuatan tanah dan bebatuan dalam jangka waktu tertentu.
Tipe
tanah rawan longsor antara lain
- Longsoran translasi
- Pergerakan blok
- Longsoran rotasi
- Runtuhan batu
- Rayapan tanah
- Aliran bahan rombakan
Dilihat
dari kerentanan gerakan, tanah rawan longsor dikelompokkan sbb:
- Zona kerentanan gerakan tanah sangat rendah
- Zona kerentanan gerakan tanah rendah
- Zona kerentanan gerakan tanah menengah
- Zona kerentanan gerakan tanah tinggi
- Pengairan atau tindakan fisik/kimiawi lainnya yang dapat menurunkan kekuatan tanah dan bebatuan dalam jangka waktu tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar